kali kedua

Sebelum belayar pesawat, aku menulis tentangmu, "namamu yang bermaksud mulia". Ya, sudah berapa ratus purnama berubah bentuk, dari sabit sampai penuh. Kau, tidak banyak berubah, cuma meninggi saja, sesuai dengan umur remajamu. Debar? ya. Siapa tidak ada rasa itu apabila sudah lama tidak bertemu dan tidak menyangka sedikit pun akan bertemu atau paling tidak, mata kita bertentang lagi. Kali ini ia lebih dari dua saat. Tidak ada sepatah perkataan, tidak ada berbalas senyuman, cuma ada pada ruang sama, atas udara dan di ruang menunggu. Tidak ini bukan kisah cinta, ini cuma kisah bagaimana Tuhan boleh menemukan insan yang tida pernah kau duga. Cuma menemukan, bukan menyatukan. Aku masih mencari redha Tuhan, dalam langkah keterpayahan.

Comments